TABACA.ID – CHouthi mengumumkan kelompoknya menargetkan dua kapal induk AS dan menyerang wilayah Israel sebagai tanggapan.
“Peningkatan kekuatan Amerika dan agresi yang terus berlanjut terhadap negara kita hanya akan menyebabkan lebih banyak serangan balik dan operasi penyerangan, bentrokan, dan konfrontasi,” ucap juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (19/4/2025).
Saree menyampaikan pernyataan itu dalam sebuah aksi protes yang digelar Houthi di ibu kota Sanaa pada Jumat (18/4/2025) waktu setempat.
Ditambahkan oleh Saree bahwa pasukan Houthi juga menargetkan sebuah lokasi militer di dekat bandara utama Israel, selain menyerang dua kapal induk AS yang ada di kawasan tersebut.
Militer AS, dalam pernyataannya pada Kamis (17/4), mengklaim serangannya terhadap wilayah Ras Issa di Yaman memutuskan pasokan dan pendanaan bagi Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah negara tersebut.
Houthi, pada Jumat (18/4/2025), mengumumkan bahwa sedikitnya 80 orang tewas dalam rentetan serangan udara AS. Serangan itu disebut sebagai serangan paling mematikan selama 15 bulan terakhir Washington melancarkan operasi militer terhadap kelompok yang didukung Iran tersebut.
Gambar-gambar yang ditayangkan siaran televisi yang dikelola Houthi menunjukkan kobaran api besar mencapai langit malam di Yaman setelah rentetan serangan AS menghujani negara tersebut.
Media terafiliasi Houthi kemudian melaporkan serangan terbaru menghantam area di dalam dan sekitar Sanaa pada Jumat (18/4/2025) malam.
Televisi terkait Houthi, Al-Masirah TV, yang mengutip para pejabat setempat melaporkan jumlah korban akibat serangan AS itu telah “meningkat menjadi 80 orang tewas dan 150 orang luka-luka”.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Houthi, Anees Alasbahi, menuturkan tim penyelamat terus mencari jenazah-jenazah korban di area terminal bahan bakar di tepi Laut Merah, yang mengindikasikan jumlah korban tewas masih bisa meningkat. (detikcom)