TABACA.ID – Militer Israel dilaporkan kembali melakukan serangan terhadap pos penjagaan pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) pada Jumat (11/10/2024) pagi waktu setempat.
Dilansir CNNIndonesia pada Sabtu (12/10/2024), seorang sumber dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa dua personel UNIFIL mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.
“Pasukan Israel menembaki pos pengamatan milik UNIFIL di pangkalan utamanya di Naqoura, Lebanon selatan, pada hari Jumat, yang mengakibatkan dua orang terluka,” ungkap dua sumber PBB, seperti dilansir Reuters.
Naqoura terletak di kawasan Lebanon selatan yang dikenal sebagai Blue Line, sebuah wilayah netral. Pasukan perdamaian PBB ditempatkan di daerah tersebut berdasarkan mandat Dewan Keamanan PBB untuk mendukung stabilitas keamanan di Lebanon.
Sumber PBB juga menyebutkan bahwa serangan ini mengakibatkan dua personel mengalami cedera, namun hingga kini belum ada informasi mengenai asal negara tentara yang terluka. Laporan ini muncul setelah dua pasukan penjaga perdamaian asal Indonesia juga terluka dalam insiden serupa pada Kamis (10/10/2024) malam, dan saat ini mereka sedang dirawat di rumah sakit.
Sebagai respons terhadap serangan tersebut, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, mengutuk tindakan Israel dengan keras. Ia menekankan bahwa serangan ini merupakan pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.
“Indonesia menyerukan kepada semua pihak untuk memastikan dihormatinya inviolability atau ketidaklanggaran wilayah PBB dalam setiap waktu dan keadaan,” kata Retno
UNIFIL memiliki sekitar 10.000 personel penjaga perdamaian yang ditempatkan di Lebanon selatan, di mana sekitar 1.200 di antaranya adalah prajurit TNI. Dalam beberapa pekan terakhir, Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Lebanon, yang mengakibatkan jutaan orang terpaksa mengungsi. (CNNIndonesia)