TABACA.ID – Pengadilan Vietnam pada Selasa (3/12) menolak banding atas hukuman mati terhadap pengembang properti ternama, Truong My Lan (68).
Meski demikian, hukuman mati dapat diubah menjadi penjara seumur hidup jika Truong mengembalikan sepertiga dari dana yang digelapkannya.
Truong sebelumnya divonis hukuman mati pada tahun 2024 atas kasus penggelapan dana senilai USD 27 miliar atau sekitar Rp 430 triliun dari Bank Komersial Saigon (SCB), yang disebut jaksa berada di bawah kendalinya.
Banding yang diajukan pada awal bulan lalu resmi ditolak oleh pengadilan kota Ho Chi Minh.
“Tidak ada dasar hukum untuk mengurangi vonis mati,” ujar pengadilan dalam putusannya, dilansir dari Kumparan.com, Selasa (3/12/2024).
Sebelum putusan banding, Truong menyatakan rasa malu atas kasus yang menyeret namanya.
“Saya merasa sedih karena pemborosan sumber daya nasional,” ujarnya dalam persidangan, seperti dikutip AFP.
Kemewahan yang Disorot
Kasus ini juga membuka sorotan terhadap gaya hidup mewah Truong dan keluarganya, yang diketahui menguasai hingga 90 persen saham SCB.
Selain dikenal sebagai crazy rich, Truong memiliki berbagai aset mewah, termasuk pusat perbelanjaan, pelabuhan, dan rumah di kawasan elit Ho Chi Minh City. Rumahnya berada di kompleks bisnis utama, menunjukkan kekayaannya yang melimpah sebelum kasus ini terungkap.
Dengan putusan ini, Truong masih memiliki peluang untuk menghindari hukuman mati dengan memenuhi syarat pengembalian dana yang telah digelapkannya. (Kumparan.com)